Jokowi For RI 1

Terhitung sudah 5 minggu Jokowi Ahok berkiprah di pemerintahan Jakarta. Gesitnya Pak Jokowi menjelajahi sudut Jakarta dan tegasnya Ahok menghabisi lahan korupsi membuat banyak orang berdecak kagum. Saking kagumnya banyak orang yang ingin agar Jokowi Ahok menjadi RI 1 RI 2 pada tahun 2014. Saya tidak setuju!

[Update 9 Juni 2014] Tapi ya daripada pilih selain Pak Jokowi, mending milih pasangan Jokowi-JK. Hehehe.

Jokowi
Jokowi (taken from jakartabaru.co)
Ada situs Pusat Informasi Perencanaan Pembangunan Bappeda Provinsi DKI Jakarta yang digunakan oleh Pemprov DKI untuk menjaring masukan/aspirasi masyarakat terhadap Draf RPJMD 2013-2017. Atau lewat twitter (@RPJMDJakarta). Yuk bareng-bareng kasih masukan! *wink

Channel Youtube PemprovDKI

Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa kegiatan sehari-hari Jokowi Ahok selalu dapat diketahui oleh publik melalui akun Youtube PemprovDKI. Mulai dari kegiatan Pak Jokowi yang blusukan ke rusun warga, kali ciliwung, sekolah yang ambruk, menerima keluhan warga di Balaikota, dan kegiatan blusukan-blusukan lainnya. Alasan Pak Jokowi memiliki hobi blusukan ini karena Beliau percaya aspirasi rakyat kecil tidak akan bisa didengar seutuhnya jika tidak turun ke akar rumput. Dengan blusukan tersebut, Pak Jokowi percaya bisa mendapatkan aspirasi yang sering tidak terdengar atau tidak diketahui hanya dengan duduk di kantor.

Tak hanya itu, kegiatan seperti rapat selama sejam lebih pun dapat ditonton oleh publik dengan bebas. Salah satu video rapat yang paling populer yakni video Pak Ahok dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Video berdurasi 46 menit tersebut sudah dilihat sebanyak 1,289,722 kali saat post ini ditulis. Barangkali ada yang berkomentar, siapa yang bakal menonton rapat selama itu? Ikutan rapat saja sudah mengantuk. Faktanya tidak! Saya sendiri terheran-heran saat selesai menonton habis video berdurasi 46 menit itu. Hahaha.

Gaya baru pemerintah provinsi DKI yang mengunggah video kegiatan sehari-hari lewat Youtube, gaya Pak Jokowi yang suka blusukan, gaya Pak Ahok yang tegas tersebut menuai kritikan. Ada yang bilang itu teknik pencitraan, ada yang bilang sudah bukan waktunya blusukan tapi seharusnya di kantor menyelesaikan permasalahan, ada yang bilang terlalu keras, dsb. Ya kalau menurut saya maklum, karena like-dislike itu di mana-mana, pasti ada yang suka dan ada yang tidak suka, tidak mungkin bisa memuaskan semua pihak. Pak Jokowi sendiri bilang bahwa Beliau terbuka dengan segala kritikan yang disampaikan.

Jokowi Ahok For RI 1 RI 2

Dengan gaya blusukan yang merakyat dan gaya tegas dalam memusnahkan lahan korupsi tersebut telah membuat banyak orang berdecak kagum. Dengan melihat komentar-komentar yang ada di akun youtube pemprovDKI, banyak sekali komentar yang mendorong Jokowi Ahok untuk menjadi RI 1 dan RI 2 pada tahun 2014. Mereka berharap Jokowi Ahok bisa memperbaiki Indonesia menjadi lebih baik dengan terobosan-terobosan yang tekah mereka lakukan selama 5 minggu ini.

Saya bisa maklum karena saya pikir rakyat sangat merindukan pemimpin yang merakyat, dalam konteks ini benar-benar mengabdi untuk rakyat, melayani rakyat, berbicara langsung dengan rakyat, berbaur dengan rakyat. Rakyat tidak mendambakan sosok pemimpin yang lebih sering berlindung di balik meja kantor atau pergi ke luar negeri dalam rangka studi banding. Rakyat benar-benar merindukan pemimpin yang mau membuat rakyat menjadi sejahtera dari hati, bukan hanya unsur politis. Rakyat benar-benar merindukan perhatian dari pemimpin mereka, yang mengayomi mereka. Rakyat merindukan sosok yang mampu memberantas koruptor dan melakukan reformasi atas birokrasi yang berbelit-belit. Sosok tersebut telah rakyat temukan di dalam Jokowi Ahok.

Saya tidak setuju…

Tapi saya tidak setuju jika Jokowi Ahok mau mencalonkan diri menjadi capres dan cawapres pada tahun 2014. Kenapa? Jujur saya tidak begitu melek politik, akan tetapi menurut saya keputusan tersebut tidaklah baik. Mengingat track record kedua Beliau yang telah meninggalkan tanggung jawab sebagai kepala daerah masing-masing saat menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI, kedua Beliau sebaiknya tidak meninggalkan tanggung jawab di DKI Jakarta juga. Hal ini akan menjadi senjata politik bagi lawan untuk menjatuhkan kedua Beliau.

Menurut saya kedua Beliau tetaplah memerintah DKI Jakarta, membenahinya, menatanya, memperbaikinya, meningkatkan kualitasnya. Setelah itu biarlah DKI Jakarta menjadi daerah percontohan bagi daerah lain. Percontohan bagaimanakah sebaiknya pemerintah bekerja melayani rakyat dengan baik.

Indonesia tidak butuh hanya sepasang Jokowi Ahok, tapi Indonesia butuh lebih banyak lagi pasangan Jokowi Ahok. Rakyat seharusnya mendukung dan mengawasi kebijakan Jokowi Ahok selama menjadi pemerintah DKI, bukannya malah mendorong Beliau untuk meninggalkan tanggung jawab di DKI. Jika boleh bersabar dan diberikan kesempatan, saya berdoa agar kedua Beliau bisa maju menjadi capres dan cawapres pada tahun 2019!

Tapi bagaimana jika itu benar terjadi?

Jika memang harapan pihak-pihak yang menginginkan Pak Jokowi Ahok maju menjadi RI 1 dan RI 2 terwujudkan, akan tetapi dengan skenario RI 1 Bu Megawati (atau kader PDIP yang lainnya) sedangkan Pak Jokowi sendiri menjadi RI 2, bagaimana ya reaksi mereka? Saya berpikir mereka selalu menjagokan Pak Jokowi menjadi RI 1 karena blusukannya dan ketegasannya. Namun bagaimana ya jika Pak Jokowi `hanya` menjadi RI 2 sedangkan RI 1 malah diduduki oleh orang lain?

Bagaimana pendapatnmu?

Disclaimer: Saya bukan pengamat politik. Saya juga bukan orang yang suka ngomongin politik. Saya hanya orang awam yang melihat perkembangan pemerintahan DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi Ahok. Saya menulis ini karena saya agak geram melihat berbagai komentar video di akun pemprovDKI yang mendorong Beliau untuk menjadi RI 1 RI 2 2014. Saya pikir komentar saya terlalu panjang untuk dijabarkan di dalam kolom komentar, jadilah post ini. Hahaha. Harapan saya dengan adanya tulisan ini, orang jadi mengerti kenapa saya tidak setuju Jokowi Ahok menjadi RI 1 RI 2 2014. Saya setuju Beliau menjadi RI 1 RI 2, tapi tidak 2014! Karena baru 2 tahun Beliau mejabat sebagai gubernur-wakil gubernur DKI.

Saya juga pernah menulis tentang unek-unek saya tentang Jakarta saat awal-awal Jokowi Ahok dilantik. Saya sangat terbuka dengan diskusi. Silakan tinggalkan di kolom komentar.

Ada situs Pusat Informasi Perencanaan Pembangunan Bappeda Provinsi DKI Jakarta yang digunakan oleh Pemprov DKI untuk menjaring masukan/aspirasi masyarakat terhadap Draf RPJMD 2013-2017. Atau lewat twitter (@RPJMDJakarta). Yuk bareng-bareng kasih masukan! *wink

6 respons untuk ‘Jokowi For RI 1

  1. Tenang…tenang, gak usah galau…. Jokowi itu memimpin dengan hati…bukan jiwa beliau meninggalkan tugas tanpa pesan (Jawa : Tinggal glandang, colong playu). Saya yakin beliau tetap memimpin Jakarta minimal sampai 5 thn ke depan walau dari Sabang sampai Mereuke membujuknya menjadi RI 1.

    Suka

  2. setuju. saya juga bukan seseorang yang suka politik. bahkan, saya tidak suka politik. tapi, apa yang dilakukan pasangan Jokowi-Ahok memang sesuatu yang jarang ditemukan. tegas, nyata, bersih dan merakyat. dan itu menarik perhatian saya. meski masih terlalu awal untuk menilai kinerja keduanya, tidak menutup kemungkinan, inilah pasangan pemimpin yang kita butuhkan untuk memporakporandakan kebobrokan dalam sistem kepemimpinan di Indonesia.

    Suka

  3. Saya juga seorang yang awam dengan dunia politik, saya setuju dengan pendapat anda,, mungkin dengan membuktikan dahulu, membuat jakarta menjadi provinsi yang patut di contoh, barulah Jokohok(jokowi Ahok) bisa jadi orang nomer 1 dan 2 di Indonesia.. Jangan 2014 karna itu akan mengurangi citra mereka.. Biarlah mereka membuktikan apa yang mereka ingin berikan untuk jakarta,, kita harus mendukungnya..

    Suka

  4. saya membayangkan, strategi blusukan bisa saja dipakai sebagai gaya kepemimpinan untuk memimpin wilayah seluas kecamatan, kabupate, atau maksimal sebesar jakarta, lah. tapi coba bayangkan kalau digunakan untuk memerintah negara seluas Indonesia. mau blusukan selama 5 tahun ndak akan selesai 😀

    anyway, saya termasuk orang yang agak skeptis dengan pemimpin yang bersensasi. hehe subjektif, sih.

    Suka

    1. Saya juga awalnya skeptis dengan Pak Jokowi. Saya juga awalnya memandang Pak Jokowi seperti politisi yang lain, hanya mencari sensasi. Terutama keheranan saya terhadap berita Beliau yang tidak pernah mengambil gaji. Ah, pencitraan!

      Tapi saat kegiatan-kegiatan Beliau diunggah ke Youtube, saya bisa melihat raut wajah Beliau, gerak-gerik Beliau, seolah bisa mengenal Pak Jokowi lebih dekat dan lebih dekat sebagaimana staf-staf atau wartawan yang mengerubungi Beliau setiap hari. Lama-lama saya merasa pandangan saya selama ini terhadap Beliau telah salah, Beliau murni melayani dengan hati, Beliau ingin menyejahterakan rakyat dengan gaya kepemimpinan yang ia punya.

      Keyakinan itu semakin diperkuat setelah saya membaca buku biografi Beliau yang ditulis oleh Alberthiene Endah. Cerita tentang masa kecil Beliau, beranjak dewasa, menjadi karyawan sebuah perusahaan di hutan, lalu menjadi pengusaha, mendirikan organisasi, lalu Beliau diceburkan menjadi walikota, hingga akhirnya menjadi gubernur saat ini. Dari tulisan tersebut, Beliau terlihat sangat murni dalam melayani dan menyejahterakan masyarakat. Beliau ingin memajukan Solo dengan ciri khasnya. Kehadiran beliau di Jakarta bukan karena haus kekuasaan, tapi karena titah / tugas dari partai. Beliau pun awalnya bingung dicalonkan PDI Perjuangan menjadi cagub, namun kemudian Beliau memantapkan niat untuk melayani masyarakat yang lebih luas.

      Saya memang belum pernah bertemu Beliau, tapi saya yakin dari raut wajah Beliau di Youtube (yang kata adminnya tanpa diedit sama sekali, langsung dikonversi saja, lalu diunggah ke Youtube) yang tulus melayani masyarakat. Semoga Beliau selalu diberikan kekuatan untuk menata Jakarta dan menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin daerah lain.

      Anyway dari buku tersebut saya bisa mengetahui bagaimana cara Beliau menata sebuah daerah. Beliau memaparkan rumus Beliau selama menjadi pemimpin daerah. Jika memang menjadi presiden, mungkin blusukan tidak akan selesai selama lima tahun, tapi saya yakin Beliau akan belajar cara-cara yang lebih efektif dan efisien dan mencapai tujuan rumus tersebut. Misalnya Beliau ingin agar sebuah daerah harus bertahan dengan ciri khasnya / budayanya. Saat di Solo, Beliau mampu membangkitkan berbagai seni di sana, dan di Jakarta kali ini, Beliau ingin agar karakteristik Jakarta yakni Betawi, dimulai dari kunjungan Beliau ke kampung Betawi di Setu Babakan.

      Wah panjang sekali komentar saya mengenai Beliau. Iya, saya pengagum Beliau. Saya akan mendukung kebijakan Beliau dengan kemampuan yang saya punya. Tapi saya berharap saya tidak buta terhadap kebijakan Beliau hanya karena kekaguman saya.

      Suka

  5. iyalah,jangan dulu nyalon untuk periode 2014, kalo memang rakyat jakarta puas akan kinerja jokowi, tunggulah dulu sampai mana kinerja itu bisa dipertahankan…aku juga suka gaya jokowi – ahok…btw, debat ahok dengn DPU bahas apaan??mau download gak jadi2,terhalang oleh speed koneksi yang lamban.he hehe

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.