Pengalaman Mengurus Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran (dan secuil cerita KTP)

Ternyata sekarang udah nggak ribet lagi ngurus administrasi macam kartu keluarga dan akta kelahiran. Cukup kirim dokumen lewat WhatsApp atau website. Ini gue bahasnya Kota Tangerang ya, pernah ngobrol sama temen di Bandung, semua urusan malah lewat aplikasi. Mudah, cepat, ringkas, anti ribet!

Post ini super duper panjang karena gue cerita pengalaman. Kalau mau cari info gimana cara dan dokumen persyaratan, langsung aja ke bagian paling bawah ya. TL;DR.

Iklan

Semenjak menikah, gue tinggal dan mengubah domisili KTP jadi Kota Tangerang. Waktu awal menikah, segala urusan administrasi waktu itu dibantu mertua. Eh ujung-ujungnya minta tolong orang untuk bantu urusin dengan bayar 150 ribu rupiah. Nah lho, kok malah jadi bayar. Yauweslah terima aja dulu.

Setelah punya anak, gue coba mengurus sendiri kartu keluarga dan akta kelahiran baby H. Gue cari tahu bagaimana alur prosesnya, ya untunglah website Kota Tangerang masih bisa diakses dan cukup update. Pas baca alur proses bikin Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran, kepala saya langsung pening. Kebayang deh harus ngurus ini itu dulu ke RT, RW, Kelurahan, Kecamatan. Tapi harus semangat, ya kan.

Ternyata eh ternyata, gue ingat satu website yang dirujuk staf kecamatan (apa kelurahan ya?), kependudukan.tangerangkota.go.id. Waktu itu sih sekadar dipake untuk cek KTP sudah dicetak atau belum. Maklum, blangko KTP masih langka dan urusan pencetakan saja harus waiting list dulu.

Sembari menunggu blangko tersedia, gue dan istri dikasih resi sebagai pengganti kartu identitas di bulan Mei. Karena masa berlaku hanya 6 bulan, otomatis sekitar bulan November, gue harus perpanjang. Gue dikasih tau staf kecamatan (atau kelurahan, saya lupa), kalau budget blangko baru ada tahun depan, dicek saja sekitar bulan Februari/Maret. Benar saja, saat bulan Maret, akhirnya KTP sudah berhasil dicetak. Yeay!

Eh kok jadi ngomongin KTP?! Balik lagi ke website Kependudukan Kota Tangerang, ternyata bisa dipake juga untuk daftarin Akta Kelahiran anak. Tapi harus login terlebih dahulu untuk bisa submit data dan mengecek status perkembangan administrasi. Prosesnya masih tetap sama dibagi 2 : Anak belum punya NIK (umur kurang dari 60 hari) dan sudah punya NIK.

Gue coba isi formulir pengajuan akta kelahiran dan gue akhirnya ga jadi submit, karena gue harus urus dokumen legalisir akta nikah di KUA. Artinya gue harus cuti karena KUA hanya efektif 5 hari kerja, tanpa ada hari Sabtu. Waktu berlalu dan tanpa terasa ternyata umur baby H sudah lewat dari 60 hari. Kelewat banyak sih, baru niat ngurusnya pas udah umur 4 bulanan. Hahaha.

Anyway, pas udah ada niatan ngurus lagi, kan ga bisa pake menu bayi umur kurang dari 60 hari, ternyata eh ternyata, harus ngurus KK dulu. Sekarang baru ngerti bedanya antara ngurus akta bayi umur di bawah 60 hari dan ngga. Mungkin kalau ngurus akta bayi di bawah umur 60 hari, ga perlu terdaftar di KK dulu, bisa pake KK lama. Mungkin sekalian diurusin ke Disdukcapil. Mungkin.

Nah kalau umur lebih dari 60 hari kan harus punya NIK dulu tuh, harus ngurus KK dulu biar terdaftar di Disdukcapil, baru deh bisa ngurus Akta Kelahiran. Nah lho, harus ngurus KK dulu, ga bisa lewat aplikasi. Udah kebayang lagi dong peningnya ngurus ini itu. Hahaha.

Iklan

Kartu Keluarga

Pas cari cari info, kebetulan kan lagi pandemi nih, membatasi ketemuan gitu kali ya, ternyata pemerintah Kota Tangerang menyediakan layanan kependudukan secara online via WhatsApp.

Gue iseng-iseng aja nanya di WhatsApp, kalau persyaratan udah ada, bisa diserahkan kemana. Gue pikir mungkin ada drop box di mall atau harus ke gedung Disdukcapil langsung. Eh ternyata katanya, kirim via WhatsApp aja nanti akan dikabari kalau sudah jadi. Lha kan gue bingung, heran, kaget, ga percaya gitu ya. Ah masa sih kirim lewat WhatsApp doang trus dokumen jadi? Enak amat! Yha gue sih coba dulu aja, nothing to lose. Eh beneran dong. 5 hari kerja, gue dapat kiriman email berupa dokumen Kartu Keluarga.

Catatan ya, respon WhatsApp jangan berharap cepat deh, kasih lah waktu 1-2 hari. Tips aja, ga perlu dibombardir pertanyaan. Apalagi Ping! Ping! Ping! Ping! Hahaha.

Waktu itu gue juga dapet pesan kalau dokumen bisa diambil di gedung Disdukcapil tanggal sekian jam sekian. Gue awalnya bingung kok harus diambil, kayaknya kemarin baru baca berita kalau pak menteri ngasih kebijakan Kartu Keluarga bisa dicetak sendiri di HVS. Oh mungkin bisa dapet KK pake blangko lama kali atau ada dokumen lainnya. Eh ternyata pas ngambil, udah ngambil cuti, bayar parkir, ngantri, pas udah selesei, cuman dapet selembar kertas HVS putih, cetakan KK.

Lha ini mah bisa cetak sendiri. Gue tanya aja ke staf, boleh gak sih kalau diambil bukan di hari dan jam sesuai pesan? Boleh, seluangnya aja. Trus emang dokumen cuma ini aja dan sebenernya bisa cetak sendiri kan? Iya dokumen KK aja dan sekarang sudah bisa cetak sendiri. Yhaaa, trus ngapain dong gue ambil cuti, bayar parkir, dan ngantri. Jadi praktis banget sekarang, ga ribet! Mantap.

Iklan

Akta Kelahiran

KK sudah didapat, anak udah ada NIK, sekarang ngurus Akta Kelahiran dong. Gue pikir sama aja lewat WhatsApp, ternyata dikasih tau pengurusannya lewat website Kependudukan Kota Tangerang.

Gue isi aja tuh formulir dan dokumen yang disyaratkan hari Kamis. Eh tiba tiba hari Jumat statusnya yang awalnya Pendaftaran, berubah jadi Nomor sudah diterbitkan. Wih kok cepet, oh mungkin ada proses lanjutannya kali, apa gitu. eh ternyata hari Senin, gue dapat email berupa Akta Kelahiran baby H. Wih ini mah ngga kaleng-kaleng nih cepetnya.

Bravo! Pelayanan pemerintah gini dong semuanya. Semua dokumen, semua daerah. Kan jadi enak, ga perlu cuti, ga perlu bayar parkir, ga perlu antri. Cukup submit data online, tunggu hasil, dokumen dicetak sendiri. Voila!


TL;DR

Panjang bener cerita gue ya, kalau ga minat baca (siapa juga ya yang minat?), bisa langsung ke bagian ini, gue ringkes informasinya.

Ngurus Kartu Keluarga di Kota Tangerang, bisa WhatsApp +62 813-1892-5018 kunjungi sobatdukcapil.tangerangkota.go.id. Dokumen yang dibutuhkan untuk menambahkan anak di KK : KTP Suami Istri, Kartu Keluarga, Buku nikah, Surat Kelahiran anak. Ditunggu aja prosesnya 5 hari kerja, nanti softcopy dikirim ke email.

Oh iya, persyaratan dokumen bisa berbeda sesuai dengan permintaan ya, misal pembuatan KK atau update karena perceraian atau kematian. Silakan ditanya aja langsung.

Ngurus Akta Kelahiran di Kota Tangerang, bisa ke website kependudukan.tangerangkota.go.id/aktalahir. Diurus saja persyaratannya sesuai dengan umur bayi. Ditunggu aja prosesnya 5 hari kerja. Kasus saya sih cuma 1-2 hari kerja, softcopy dikirim ke email.

Baca juga : Pengalaman mengurus akta kematian dan serba-serbinya

Iklan

Update per Agustus 2020, aktivitas pencatatan sipil dan administrasi kependudukan (detailnya di bawah), bisa diurus melalui sobatdukcapil.tangerangkota.go.id. Yang sabar-sabar aja kalau sering error server hangup, refresh aja terus.

Kalau mengurus akta kelahiran, saat penyerahan berkas asli ke dinas, kita akan mendapatkan akta kelahiran, KK baru, dan KIA (Kartu Identitas Anak). Kalau mengurus akta kematian, saat penyerahan berkas asli ke dinas, kita akan mendapatkan akta kematian, KK baru, dan KTP pasangan yang baru (update status cerai mati). Jadi tidak perlu mengurus satu per satu seperti yang saya lakukan di atas.

Inovasi ini sangat membantu masyarakat dalam mengurus dokumen sipil dan kependudukan.

Pencatatan Sipil

  • Layanan Akta Kelahiran;
  • Layanan Akta Pengesahan Anak;
  • Layanan Akta Kematian;
  • Layanan Akta Perkawinan;
  • Layanan Akta Perceraian.

Administrasi Kependudukan

  • Layanan Kartu Keluarga WNA/WNI;
  • Layanan Perubahan Biodata WNI;
  • Layanan Input Data Baru WNI;
  • Layanan Pindah dan Datang WNI;
  • Layanan Antrian Perekaman KTP-el;
  • Layanan Akta Pengesahan Anak;
  • Layanan Cetak KTP-el Rusak;
  • Layanan Surat Keterangan Tinggal Terbatas (SKTT);
  • Layanan Sinkronisasi Data Kependudukan;
  • Layanan Cek Status KTP-el;
  • Layanan Cek Nik;

Yak, gimana pengalaman kamu ngurus administrasi? Lebih bagus? lebih baik? Share di kolom komentar ya!

17 respons untuk ‘Pengalaman Mengurus Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran (dan secuil cerita KTP)’

  1. Terima kasih mas, sangat membantu, alurnya kurang lebih sama dan yang pasti semuanya free.
    Terima kasih Pemkot Tangerang.

    Suka

    1. Iya. Sudah tidak ada whatsapp lagi. Alhamdulillah bermanfaat. Tujuannya emang biar orang tahu ngurusnya mudah, jelas, dan gratis. Ga perlu ngandelin calo yang malah jadi bayar.

      Suka

  2. Mau tanya gan berarti walaupun sudah input data di website tetap harus ke kantor disdukcapil untuk penyerahan berkas asli ya? Dan nanti kita dikasih akta kelahiran, KK, dan KIA yg sudah dicetak gitu? Terima kasih

    Suka

      1. Setelah input berkas dan submit ada popup kalau berhasil input data. Itu kita tinggal nunggu aja ya? Gak ada konfirmasi ke email gitu kalau udah berhasil? Saya liat di cek status jg gak ada history input datanya

        Suka

  3. Maaf mau tanya, anak saya yang ke 2 kan kemarin hari Selasa tggal 6 Oktober baru lahir, jadi masukin nama anak ke KK dulu apa bikin akte dulu

    Suka

    1. Kalau di Kota Tangerang, bikin akte kelahiran. Pas ambil berkas akte ke dinas, akan dilampirkan juga KK dan KIA yang baru. Setahu saya sekarang begitu. Silakan coba akses sobatdukcapil dulu ya.

      Suka

  4. Udah daftar akta kelahiran dari tanggal 31 Agustus 2020, status-nya sampe tanggal 21 September 2020, masih PENDAFTARAN yang katanya proses 5 hari kerja, masih sama kinerja PNS, enggak ada profesional-nya sama sekali.

    Suka

    1. Kalau belum ada respon, mungkin bisa dicoba submit sekali lagi. Takutnya ada kelewat atau error data di sistem.

      Atau coba hubungi nomor whatsapp yang bisa dihubungi.

      Kalau setelah submit, masih belum direspon juga setelah 5 hari kerja dan whatsapp tidak ada kontak atau tidak ada respon, mending langsung ke dukcapil untuk komplain dan minta bantuan diurus langsung / segera, tentu dengan membawa segala persyaratan. Ya kalau mau cepat.

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.