Perjalanan panjang rakyat Indonesia meraih kemerdekaan dilalui dengan penuh lika-liku serta kerikil yang tajam. Perjuangan rakyat masih belum terhenti walaupun kemerdekaan telah diraih, mereka masih harus berjuang mempertahankan kemerdekaan dari serangan balik penjajah. Mereka rela untuk kehilangan harta, meninggalkan sanak keluarga, bahkan kehilangan nyawa mereka sendiri. Semua itu dilakukan karena mereka mencintai Indonesia dan menginginkan Indonesia bisa memiliki taraf kehidupan yang lebih baik.

Kini perjuangan bukan lagi diartikan dengan membawa senapan untuk bertempur melawan penjajah, namun saat ini rakyat Indonesia harus berhadapan dengan tantangan dalam bentuk yang lain. Musuh-musuh tersebut yakni kebobrokan birokrasi pemerintahan, kondisi rakyat yang miskin dan berkualitas rendah, status perekonomian yang masih belum stabil, ancaman asimilasi budaya tanpa adanya filtrasi, dan lain sebagainya. Perjuangan saat ini dapat dilakukan dengan menjadi seorang peneliti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, mendirikan institusi pendidikan dan infrastruktur informasi yang memadai, dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan dengan tujuan yang sama yakni kecintaan diri terhadap Indonesia dan menginginkan Bangsa Indonesia bisa memiliki taraf kehidupan yang lebih baik.
Pewujudan cinta setiap rakyat Indonesia tentu berbeda-beda, tergantung profil dan status masing-masing. Salah satu contohnya yakni profil seorang mahasiswa, demonstrasi merupakan salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi namun bukanlah satu-satunya untuk menunjukkan kecintaan diri terhadap Indonesia. Masih banyak hal lainnya yang bisa dilakukan seperti penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, melestarikan kebudayaan Indonesia, serta melakukan tindakan-tindakan kecil lainnya. Tindakan-tindakan kecil tersebut memang bukan sesuatu hal yang besar, namun jika dilakukan secara konsisten tentu memberikan kontribusi yang nyata.
Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sudah menjadi pelajaran wajib bagi setiap pelajar di setiap jenjangnya. Di perguruan tinggi tertentu, Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib universitas, tentunya lebih difokuskan pada penggunaannya dalam penulisan dokumen penelitian. Namun Bahasa Indonesia tidak cukup hanya dipelajari, ia juga perlu digunakan dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam dunia teknologi, seringkali masyarakat lebih mengenal istilah-istilah teknologi dalam Bahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia. Misalnya saja istilah peramban yang merupakan terjemahan dari browser, atau surel (surat elektronik) dari kata email, daring (dalam jaringan) dari kata online, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ada baiknya penggunaan istilah teknologi dalam Bahasa Indonesia perlu digalakkan agar masyarakat juga mengenal istilah tersebut dalam Bahasa Indonesia.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengatur preferensi bahasa sebuah perangkat lunak menjadi Bahasa Indonesia. Tak hanya itu, usaha penggalakan juga bisa dimulai dari setiap akun jejaring sosial atau blog pribadi masing-masing orang. Hal ini dapat dilakukan secara konsisten hingga masyarakat terbiasa dengan penggunaan istilah-istilah tersebut dalam Bahasa Indonesia.
Penulis sendiri memiliki latar belakang pendidikan teknologi, yakni Ilmu Komputer. Awalnya memang terasa aneh, namun lama-lama terasa asyik juga menggunakan istilah-istilah tersebut. Seringkali penulis menggunakannya dalam akun jejaring sosial dan blog pribadi. Tak hanya itu, penulis suka melakukan diskusi terkait teknologi bersama teman-teman dengan menggunakan istilah teknologi tersebut. Pada awalnya memang diprotes sebagian teman, namun pada akhirnya mereka pun ingin tahu lebih banyak istilah teknologi dalam Bahasa Indonesia. Dengan demikian tolak ukur keberhasilan penggalakan istilah teknologi dalam Bahasa Indonesia dapat dicapai sedikit demi sedikit.

Pelestarian Budaya Indonesia
Indonesia memiliki berbagai macam suku serta budayanya masing-masing. Setiap kebudayaan memiliki keunika, mulai dari bahasa, pakaian, bentuk rumah, senjata khas, tari khas, perayaan khas, dan lain sebagainya. Tentunya kebudayaan ini patut untuk dilestarikan kebudayannya dengan didokumentasikan, dipelajari, dan dikuasai oleh setiap generasi demi generasi.
Kecintaan diri terhadap Indonesia dapat dilakukan dengan mendokumentasikan sebuah perayaan khas, misalnya momen pernikahan dengan adat Jawa. Dokumentasi pelaksanaan momen pernikahan tersebut dapat dijabarkan melalui berbagai media seperti tulisan, foto, maupun video. Dokumentasi tersebut dapat disebarluaskan kepada orang banyak agar masyarakat non-Jawa juga mengetahui tata cara pelaksanaan pernikahan dengan adat Jawa.
Selain itu, kecintaan diri terhadap Indonesia juga dapat dilakukan dengan mempelajari tarian budaya. Saat ini banyak sekali sekolah negeri yang memiliki ekstrakurikuler tari yang mempelajari tarian khas suku tertentu. Hal ini mempermudah para pemuda untuk belajar tanpa harus pergi ke daerah tari tersebut berasal. Setiap tahun penari ulung dicetak dan seringkali diselenggarakan kegiatan dengan menggelar tari sebagai pembuka acara atau di sela-sela acara. Dengan adanya hal tersebut, eksistensi tarian khas dapat terus dipertahankan dan disebarluaskan kepada khalayak umum.
Penulis sendiri berkontribusi dalam pelestarian budaya Indonesia dengan beberapa hal. Di antaranya yakni melakukan dokumentasi pernikahan dengan adat Jawa di blog pribadi. Selain itu penulis juga membangun usaha dengan produk utama berupa batik. Produk tersebut dimodifikasi sedemikian rupa namun tidak meninggalkan nilai aslinya yang mana batik dibuat dengan menggunakan lilin dalam teknik pembuatannya. Inovasi produk ini sudah dilakukan sejak tahun Oktober 2009 lalu, tepat saat batik dicanangkan oleh UNESCO sebagai budaya warisan dunia. Hal ini dilakukan penulis agar batik dapat lebih familiar di mata dunia dan dikenal sebagai kain khas Indonesia.

Tindakan Kecil, Kontribusi Nyata
Jika dirasa kedua hal di atas masih sulit dilakukan karena kemampuan yang kurang memadai, masih banyak hal lainnya yang bisa dilakukan. Tak harus sesuatu yang besar, cukup tindakan kecil yang positif dan dilakukan secara konsisten. Niscaya akan memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.
Misalnya saja meletakkan sampah pada tempatnya. Terlihat remeh, namun dapat dibayangkan akibatnya jika sampah tidak dibuang sembarangan. Lingkungan menjadi kumuh bahkan bisa mengakibatkan banjir bandang yang merugikan masyarakat setempat.
Contoh lainnya yakni menaati peraturan lalu lintas. Terlihat remeh, namun dapat dibayangkan akibatnya jika banyak orang yang melanggarnya. Lalu lintas menjadi kacau dan banyak korban akibat terjadinya kecelakaan.
Akibatnya juga bisa berdampak terhadap kondisi pariwisata Indonesia. Jika lingkungan kumuh, sering terjadi macet dan kecelakaan, maka minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara bisa berkurang. Pendapatan devisa maupun penghasilan masyarakat setempat pun menurun.
Yang paling sulit dihindari yakni mengeluh. Banyak sekali orang yang hanya bisa mengeluh atas kinerja pemerintah. Sayangnya keluhan tersebut hanya berisi keluhan, tidak disertai dengan solusi atau tindakan nyata membantu kinerja pemerintah.
Misalnya saja korupsi, banyak sekali orang mengeluh atas tindakan korupsi yang dilakukan oleh penjabat. Namun mereka sendiri tidak sadar bahwa seringkali mereka juga melakukan korupsi dengan mengunduh lagu dari internet, membeli barang bajakan, menggunakan aplikasi yang sudah direngkah, dan bentuk korupsi kecil lainnya. Ada baiknya masyarakat perlu disadarkan untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Di samping melanggar undang-undang hak kekayaan intelektual, hal tersebut juga dikategorikan sebagai tindakan pengambilan mengambil hak penghasilan atas pemilik hasil karya dan menghambat perkembangan hasil karya berupa audio/video/aplikasi.
~~~
Pewujudan cinta terhadap Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa. Bentuk pewujudan cinta tersebut pun saat ini bermacam-macam tergantung profil dan status yang disandang. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kecintaan diri terhadap Indonesia, mulai dari hal-hal besar seperti mengabdi sebagai seorang peneliti handal, hingga hal-hal kecil seperti meletakkan sampah pada tempatnya. Apapun bentuk pewujudan cinta tersebut, asalkan bernilai positif, tentu diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata baik secara langsung maupun tak langsung terhadap Indonesia. Semua hal itu dilakukan dengan tujuan yang sama yakni membantu Bangsa Indonesia mencapai taraf kehidupan yang lebih baik. (AMY)
Lalu bagaimana caramu mencintai Indonesia ? Share yuk! 🙂
Ilustrasi diambil dari karya milik firdaus usman, memet metz, dan baticube.
Disclaimer: Tulisan esai ini memiliki judul asli Pewujudan Cinta dan disertakan dalam lomba menulis esai MIT Essay Competition oleh mahasiswa UGM. Sayang sekali lomba tersebut terkesan tidak jelas juntrungnya. Website resminya pun sudah tidak bisa diakses lagi.
apa yang bisa di ajarkan indonesia ke pada dunia?
SukaSuka