Perihal Malaysia & Singapura Part 1

Pengalaman ke tempat baru memang menarik. Kali ini saya berkesempatan untuk berbagi pengalaman melancong ke Malaysia dan Singapura. First time ever going internesienyel (baca: kali pertama jalan-jalan ke luar negeri, yeay!). Simak cerita saya, kalau ada pertanyaan, langsung aja post komentar.

Part 1: Malaysia | Part 2: Singapura | Part 3: Kesan, Tips, Itinerary
Full Trip Photos

Malaysia

Saya mendarat di Low Cost Carrier Terminal (LCCT) Malaysia. Di loket imigrasi saya sempat hampir mendapat masalah karena tidak bisa menunjukkan tiket kepulangan ke Indonesia. Alhamdulillah, untungnya saya sudah punya softcopy tiket kepulangan di handphone saya. Hahaha.

Pelajaran #1: Cetak semua dokumen penting yang mungkin dicetak mulai dari tiket penerbangan, booking hostel, dsb.

Food Garden LCCT
Food Garden LCCT di hari

Saat itu saya tiba dini hari (pukul 1) namun bandara tersebut masih ramai. Setibanya di sana saya mencoba mencari provider telekomunikasi setempat. Maklum, saya belum paham benar pun lupa mencari informasi perihal fasilitas roaming. Ternyata begitu keluar langsung disuguhi booth berbagai provider. Setelahnya saya langsung mencari makanan di kantin bandara, Food Garden, lumayan terjangkau kok harganya. Awalnya saya berencana tidur di tempat yang agak sepi dan luas. Namun melihat suasana kantin yang dipenuhi orang yang juga sedang beristirahat bahkan tidur. Saya pun akhirnya memutuskan untuk tidur sambil duduk di kursi kantin tersebut. Hahaha.

Pelajaran #2: Jika keluar negeri tidak terlalu lama, fasilitas roaming dapat dimanfaatkan, ada beberapa provider telekomunikasi yang menyediakan paket promo roaming selama beberapa hari

Paginya saya menunggu kedatangan kedua teman saya yang ikut berpetualang, iya kami bertiga. Bayangkan di antara kami bertiga belum ada satu pun yang pernah ke Malaysia dan Singapura. Kalau nyasar, nyasar beneran deh lu. Hahaha.

Hostel Malaysia
Backpacker Traveller Inn

Sekitar pukul 11, setelah sarapan di kantin yang saya sebutkan sebelumnya, kami bertolak menuju penginapan kami di sekitar terminal Puduraya, menggunakan bus. Perjalanan memakan waktu satu jam. Setibanya di hostel, kami berleha-leha sebentar kemudian mandi lalu menuju Terminal Puduraya untuk memesan tiket keberangkan menuju Singapura pada esok malam harinya.

Sebenarnya sebelum keberangkatan, kami sudah berniat untuk naik kereta saja dari Malaysia menuju Singapura namun sayang kami kehabisan tiket, mungkin kebetulan lagi musim liburan. Sesampainya di terminal, kami mencoba alternatif lain yaitu Bus Transnasional yang sering direkomendasikan oleh blog yang kami baca, ternyata kami juga kehabisan. Akhirnya kami coba untuk memesan bus lain yang memiliki harga relatif murah. Awalnya kami ragu namun tekad saja lah dulu. Hahaha.

Pelajaran #3: Pesanlah tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan

KL Tower
KL Tower

Menara Kuala Lumpur (Menara KL)

Tak ada transportasi publik dari Terminal Puduraya ke Menara KL. Um, ada sih, Hop On Hop Off, tapi harganya lumayan. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki karena saat dilihat di peta, jarak terlihat cukup dekat (((dilihat di peta))). Ternyata setelah berjalan, cukup jauh juga ya. Hahaha. Ternyata Menara KL tidak begitu menarik dikunjungi jika tidak naik ke puncaknya.

Pun kami berangkat dengan perut kosong, karena awalnya hendak makan siang di perjalanan menuju atau sekitar Menara KL, kirain kayak Monumen Nasional gitu cuy, banyak pedagang kecil dan makanan murah, eh ternyata adanya cuma restoran, itu pun harganya cukup mahal. Alhasil bertolak balik ke Terminal Puduraya untuk mengisi perut yang sudah keroncongan, dengan menyusuri jalan setapak yang kami lalui sebelumnya.

Pelajaran #4: Makanlah sebelum dima ..em, maksud saya makanlah sebelum memulai perjalanan

Pelajaran #5: Tak usah jauh-jauh berjalan ke KL Tower kalau tidak ingin ke puncaknya. Jika ingin berfoto saja, dari jauh juga sudah cukup

Petronas Twin Tower

Setelah makan dengan beringas kenyang di warung masakan India, alhamdulillah, kami langsung capcus ke Petronas Twin Tower dengan menggunakan bus. Terlihat seperti bukan bus yang bagus-bagus amat namun ber-AC dan nyaman, murah pula. Jaraknya cukup dekat sehingga tidak dibutuhkan waktu lama menuju Petronas. Setibanya di sana kami pun foto-foto dengan berbagai pose ya begitulah, Hahaha.

Petronas Twin Tower
Petronas Twin pada malam hari

Petronas cukup bagus jika diabadikan malam hari namun dibutuhkan beberapa trik agar objek foto (orang yang lagi berpose) tidak nampak gelap karena pengaruh backlight. Namun kalau mau berfoto pagi, juga tak apa. Oh iya, kami pulang dengan menggunakan MRT Subway. Cukup norak sih waktu itu karena baru kali pertama naik kereta bawah tanah. Wuuu.

Loket MRT Malaysia
Loket MRT Malaysia

Genting Highland

Esok paginya, kami check out dari hostel dan menitipkan barang bawaan di penjaga hostel. Setelah sarapan, kami langsung membeli tiket pergi-pulang Go Genting agar lebih murah. Kami berniat menuju Galeri Kuala Lumpur sembari menunggu jam keberangkatan. Ah ternyata waktu tidak mendukung, kami pun kembali ke Terminal Puduraya, padahal kami sudah tiba di stasiun dekat Galeri KL. Kami berangkat menuju Genting Highland dengan menggunakan bus, perjalanan ditempuh sekitar satu jam. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan cable car untuk menuju puncak kawasan Genting Highland, sekitar setengah jam.

“Oh ini toh Genting”, begitu reaksi saya setibanya di sana. Tak begitu terkesan karena tidak saya temui hal baru di sana. Over ekspektasi, singkatnya. Jadi Genting Highland itu sebuah resort yang berisi mal, hotel, serta area permainan indoor dan outdoor. Permainan yang disuguhkan pun begitu-begitu saja. Tidak ada yang begitu menarik kecuali Flying Air. Sayangnya ramainya peminat membuat jadwal saya baru bisa menikmati permainan tersebut pada pukul 5 sore, berpapasan jam kepulangan saya menuju terminal kepulangan menuju Puduraya.

Cable Car Genting Highland
Cable Car Genting Highland

Setibanya di Puduraya, kami langsung mengambil barang bawaan di hostel lalu makan malam. Setelahnya kami berangkat ke terminal menunggu keberangkatan bus ke SIngapura. Kedua teman saya ingin membeli oleh-oleh, akhirnya mereka pun pergi ke Central Market dan Pasar Seni. Saya sendiri menjaga barang bawaan mereka, pun saya tidak terlalu berminat pergi ke sana.

Malaysia ke Singapura

Bus berangkat tengah malam dari Puduraya dan sampai Beach Road sekitar pukul 6 setempat (subuh). Di tengah perjalanan, kami turun bus untuk mengurus imigrasi keberangkatan di Malaysia dan imigrasi kedatangan di Singapura. Pada imigrasi Malaysia, kami hanya disyaratkan untuk membawa paspor. Lain halnya dengan imigrasi Singapura, kami disyaratkan untuk membawa seluruh barang bawaan.

Setelah ditunggu selama setengah jam di imigrasi Singapura, bus pun berangkat dengan penumpang seadanya yang sudah tiba di bus. Memang saat itu ada penumpang yang belum naik ke bus tapi menurut saya penumpang tersebut memang berniat turun di Woodsland CIQ, tempat imigrasi Singapura tersebut. Kenapa tidak diberikan sistem atau penanda mana saja orang yang hendak turun di Woodsland CIQ atau tidak ya?

Part 1: Malaysia | Part 2: Singapura | Part 3: Kesan, Tips, Itinerary
Full Trip Photos

Iklan

2 respons untuk ‘Perihal Malaysia & Singapura Part 1

    1. Mau tau aja atau mau tau banget? :)) #njukdikeplak
      Lo sih menghilang bagai ditelan lebatnya padang rumput, gak bisa dapet kabar terbaru dari gue kan :)) #njukdibekep

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.