Gue gak punya patokan harus nikah di umur berapa. Cuman yaa pernah sih sekelibet kepikiran, umur 30 kayaknya umur yang pantes buat nikah. Ngapain juga terlalu lama sendiri. Gue butuh pasangan yang bisa diajak ngobrol dan diskusi.
Ya kalaupun ternyata dipertemukan dengan pasangan lebih awal, ya ga perlu nunggu sampai umur 30 juga. Rejeki orang siapa yang tahu ya kan ya. Nah alhamdulillah awal tahun 2019, gue diberi kemantapan untuk segera menikah dan dipertemukan dengan Rani, istri gue.
Cepet banget? Ya kalau udah sreg dan ngerasa saling cocok, kenapa harus lama-lama? Gitu aja sih pikiran gue waktu ngelamar Rani.

Berapa lama sih persiapan yang dibutuhkan untuk menikah? Berapa banyak sih uang yang dibutuhkan untuk menikah? Rani sedari awal bilang ke gue, menikah itu sebenernya mudah dan murah, kadang kitanya aja yang suka ribet dan jadinya mahal. Ya harus begini lah ya harus begitu lah.
Berapa lama persiapan menikah?
Berdasarkan cerita gue ya, yang tidak mengikuti adat manapun, baik adat Jawa (keluarga gue) atau adat Sunda (keluarga Rani). Langkah awal menentukan tanggal pernikahan tidak memakai hitungan kalender suku masing-masing. Tanggal pernikahan ditentukan dari proposal kedua mempelai yang disetujui oleh kedua belah pihak keluarga.
Tanggal pernikahan yang disetujui oleh kedua belah pihak, belum menjadi keputusan final ya. Sebab harus diajukan ke pihak KUA kecamatan setempat, apakah jadwal petugas masih tersedia pada tanggal tersebut. Untuk mengajukan tanggal tersebut pun, kedua mempelai harus melengkapi dokumen persyaratan menikah.
Kesepakatan kedua belah pihak keluarga ➔ melengkapi dokumen persyaratan menikah ➔ menyerahkan berkas ke KUA dan mengajukan tanggal pernikahan
Maksimal pendaftaran di KUA sih 10 hari sebelum tanggal pernikahan. Kalau dalam rentang waktu 10 hari, mempelai harus mendapatkan surat dispensasi dari kecamatan. Nah katanya sih paling bagus pendaftaran dilakukan 3 bulan sebelum tanggal pernikahan. Katanya.
Hal-hal lain yang mempengaruhi tanggal yakni ketersediaan vendor pada tanggal tersebut. Juga vendor undangan yang mungkin punya minimal waktu pemesanan 1 bulan, belum termasuk rancangan desain dan drama-dramanya. Selain itu vendor souvenir juga biasanya meminta waktu 1-2 bulan pengerjaan untuk jumlah besar.
Jadi 3 bulan sepertinya waktu paling minimal untuk menyiapkan pernikahan. Sepertinya. Bagi yang mengikuti adat, sepertinya perlu melalui berbagai proses terlebih dahulu. Jadi sepertinya membutuhkan waktu mungkin sekitar 1 tahun. Mungkin.

Berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menikah?
Ini subjektif sekali ya. Tergantung keinginan kedua mempelai dan kedua orang tua masing-masing mempelai. Juga tergantung adat yang hendak diikuti.
Variabelnya cukup banyak tapi intinya sih ada beberapa item atau komponen biaya dalam pernikahan. Coba ya gue jembrengin satu per satu. Boleh lho kalau kasih masukan tambahan item di kolom komentar.
- Gedung / Tenda (akad, resepsi)
- Dekorasi
- Catering
- Sound system
- Pengisi acara (host, entertainer)
- Make up
- Dress code (kedua mempelai, orang tua, anggota keluarga, panitia)
- Dokumentasi (foto, video)
- Souvenir
- Undangan
- Cincin
- Mahar
- Seserahan
- Administrasi KUA
Beberapa item tergantung dengan jumlah undangan, misalnya undangan, souvenir, catering, gedung. Ada item lain yang mungkin bisa dipilih berupa Wedding Organizer atau Event Organizer. Belum termasuk item transportasi dan akomodasi keluarga ya.
Kalau lihat beberapa anonim yang dipos oleh Jouska Indonesia, biaya persiapan menikah sejumlah 200 juta rupiah mungkin sebuah hal yang umum. Yaa pinter-pinter kedua mempelai saja memilih vendor yang sesuai keinginan sendiri dan orang tua namun tetap terjangkau.
Nah yang jelas, jangan lupa juga ya, masih ada biaya kehidupan pasca menikah. Terutama liburan. :p
Jadi, kapan nikah? #eh
kisaran 200jt itu dari pengumpulan uang kedua belah pihak atau salah satu atau gimana kak?
SukaSuka
Hai. Kedua belah pihak. Catatan itu berdasarkan sharing beberapa orang di story akun IG Jouska Indonesia yang sifatnya anonim.
Biaya bisa kurang atau lebih tergantung komponen biaya pernikahan sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Update : tergantung adat juga ya, ada juga adat yang mengharuskan salah satu pihak yang membiayai, baik pihak cowo atau pihak cewe, bukan keduanya.
SukaSuka
kalau dari kedua belah pihak kyaknya lebih bijak ya kak, nanti kalau masih ada sisanya bisa buat tambah di kehidupan setelah acara pernikahan
SukaSuka
Bijak atau tidak, bukan sesuatu yang mutlak. Keputusan tersebut harus dirundingkan oleh kedua belah pihak, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Uang mungkin hal yang agak tabu dibicarakan namun hal tersebut kadang bisa jadi sangat sensitif dalam hubungan kekeluargaan.
SukaDisukai oleh 1 orang
ok kak, thanks infonya
SukaSuka