Perjalanan ke Pulau Kenawa memang tanpa rencana namun saya bersyukur bisa menjadi salah satu yang ikut dalam perjalanan. Tour Leader sudah memberitahu bahwa nantinya dibutuhkan biaya tambahan sebab tidak termasuk dalam biaya perjalanan inti. Keikutsertaan rombongan bersifat bebas jadi bagi yang tidak punya uang lagi, tidak punya waktu lagi, atau tidak berminat lagi, dapat mengakhir perjalanan di basecamp.
Baca juga serial post Rinjani lainnya ya! Part 1, part 2, dan part 3.
Rombongan belum terbagi di basecamp sebab kami pergi ke Pelabuhan Kayangan bersama-sama kemudian kami baru berpisah di sana. Di atas Kapal Ferry, kami ditanyai salah satu penumpang yang memiliki kapal untuk membantu kami menyeberang dari Pelabuhan Poto Tano ke Pulau Kenawa. Kami pun berdiskusi dan mengiyakan, mengingat kami juga belum tahu bagaimana teknis ke sana. OMG LOL!
Setibanya di Pelabuhan Poto Tano, saat itu sudah gelap dan kami hendak cari makanan dan bekal agar dapat bertahan hidup di Pulau Kenawa. Iya, dalam gelap kami menyeberang ke Pulau Kenawa. Komat-kamit doa saja lah sepanjang perjalanan.
Setibanya di sana juga gelap. Sangat gelap, selain cahaya bintang ya. Di Pulau Kenawa tidak ada penerangan. Pulau kecil memang. Kami pun mencari spot untuk bermalam dan berburu milky way. Kebetulan ada semacam gubuk jadilah kami tidak membangun tenda atau semacamnya.
Baca juga cerita pendakian gunung yang lainnya
Sunrise!
Sebelum subuh kami sudah terjaga. Yes, we are the sunrise hunter! Sebelum matahari menampakkan diri, kami pergi ke sebuah bukit. Kami menyaksikan indahnya matahari terbit tanpa halangan gedung atau bangunan. Nyata sekali matahari sedikit demi sedikit melewati garis horison tanpa cela. Ya untungnya tidak mendung kala itu.
Klik klik. Foto-foto, bikin video, timelapse, dst. Singkatnya kami puas sudah berkunjung ke pulau ini. Mengingat pulau ini kecil maka berkeliling pulau pun bukan masalah dan dapat ditempuh dalam waktu singkat. Ada yang mencoba snorkeling, katanya sih lumayan bagus atau mereka hanya ngomporin biar yang lain ikut nyebur saja. Hahaha.
Sebenarnya Pulau Kenawa dapat dikunjungi tanpa bermalam sebab setahu saya Pulau Kenawa termasuk dalam paket atau rangkai perjalanan (hopping island) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga petualangan saya yang lainnya di kategori Wisata
Kembali ke Lombok
Kapal yang mengantarkan kami ke Pulau Kenawa tidak kunjung datang di jam yang dijanjikan. Kami hubungi pemiliknya pun tidak ada respon atau jawaban. Saya yang paling khawatir di antara rombongan sebab tiket pesawat sudah dipesan untuk keberangkatan sore harinya.
Saya lupa detilnya, kalau tidak salah, setelah beberapa kali percobaan menghubungi sanga pemilik kapal akhirnya kami menyewa kapal lain yang terlihat di Pulau Kenawa. Untungnya kami belum membayar kapal yang mengantarkan kami tersebut jadi kami tidak dirugikan olehnya.
Mengingat waktu yang sudah menipis, kami bergegas menuju Praya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Saya sok cool saja dengan kondisi yang ada, ya mau diapakan. Tentu saja sambil berdoa agar kami tidak terlambat check-in. Was-was juga sih sempat terkena macet di kawasan bandara.
Singkatnya, saya tiba di LOP tepat waktu. Alhamdulillah.
Baca juga petualangan saya di Lombok
Kesan
Beberapa tahun sebelumnya, saya sempat ditawari oleh travel agent untuk berkunjung ke Rinjani saat berkunjung ke Lombok. Saat itu belum terbayang bagaimana susahnya persiapan pendakian dan saat itu tujuan saya hanya berkeliling Lombok bersama teman-teman. Dan akhirnya terbayar juga keinginan mendaki Rinjani walaupun belum sukses mencapai puncak. Nanti kalau sudah ada rejeki lagi.
Pulau Kenawa mungkin salah satu tanda (teaser) bahwa saya akan melakukan perjalanan ke Sumbawa lagi suatu saat nanti. Semoga nanti ada rejeki lagi ya bisa berkunjung bersama istri sang kekasih hati. Amin ya Rabbal Alamin.