Beberapa waktu yang lalu gue berwisata ke Thailand bareng temen-temen selama seminggu. 2 hari di Phuket dan 4 hari di Bangkok. Berikut tujuan wisata yang gue kunjungi.
Gue berangkat ke Thailand dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) ke Phuket (HKT) dengan transit di Kuala Lumpur International Airport 2 (KUL) selama 6 jam. Jadi pagi sekitar pukul 5 pagi gue berangkat dan baru tiba di Thailand sekitar pukul 4.30 sore. Nggak banyak yang gue lakukan di bandara KLIA 2, cuma nonton film di salah satu ruangan fasilitas bandara.
Setibanya di Phuket, kami langsung beli sim card untuk keperluan paket data internet bersama dan travel menuju hotel. Kesepakatan dengan travel tidak dilakukan di bandara namun di kantor travel yang cukup jauh dari bandara (sekitar setengah jam perjalanan). Kami ditawari macam-macam paket perjalanan tapi kami tetap kekeuh dengan itinerary perjalanan yang sudah dibuat. Kami hanya sewa travel untuk mengantar kami bersembilan dari dan ke hotel-bandara.
Setelah sepakat, baru kami diantar ke hotel. Review hotelnya bisa dibaca di post sebelah ya. Malamnya kami hanya jalan-jalan sekitar hotel, radius 1-2 kilometer.
Phi Phi Island
Kami sudah booking paket perjalanan ke Phi Phi Island ini jauh hari sebelumnya lewat online. Fasilitasnya diantar jemput hotel-pelabuhan. Jadilah kami pagi-pagi dijemput di hotel pukul 7 pagi dan diantar menuju pelabuhan sekitar 1 jam perjalanan.
Sekitar pukul 9 pagi, ada briefing dari pengelola perjalanan. Kemudian kami naik speed boat ukuran sedang yang muat sekitar 20 orang. Kami diantar ke tempat snorkeling (seinget gue 2 tempat snorkeling), Phi-Phi Island, makan siang, dan 1 pulau untuk foto-foto.
Kesan? Pemandangan snorkeling masih jauh lebih bagus di Makassar. Kami tidak diperbolehkan untuk turun dan menjejakkan kaki di Phi-Phi Island, kalau tidak salah sedang proses rehabilitasi. Makan siang diambil prasmanan di sebuah pulau, masakannya masih sesuai dengan lidah gue, Jawa Indonesia. Pulau terakhir? Ini paling nggak banget. udah panas, kalau mau meneduh, perlu beli makanan minuman dulu. Gue nyempil nyempil aja dah di tempat adem tapi gak beli. Haha.
Besoknya kami berangkat ke Bangkok tapi jadwal pesawatnya masih malam, jadi kami paginya ke Pantai Patong dulu, gak ada yang spesial. Trus siangnya nongkrong dulu di mall Jungceylon. Yang paling gue inget waktu itu, kami sampai di Bangkok sekitar tengah malam / dini hari. Perjalanan ke hotel, kami pesan GrabCar. Mobilnya mewah euy. Karena kelaparan, kami coba keluar hotel untuk mencari tempat makan yang masih buka. Sebelumnya sih udah coba cari di GrabFood tapi hurufnya Thailand semua. 😦
Tukang Tuktuk menghampiri kami (turis alias mangsa) dan menawari kami ke tempat makan yang masih buka. Gue sih dari awal udah sanksi dia ngerti apa yang kami mau. Benar saja, kami diantar ke tempat seafood yang jelas harganya mahal sangat. Padahal kami hanya minta diantar ke tempat semacam seven-eleven. Akhirnya kami minta diantarkan kembali ke hotel saja tanpa mampir ke tempat makan. Trus gak jadi makan? Jadi kok, kami mampir di minimarket tapi bukan seven eleven. Petugasnya gak jelas, kami mau masak mi instan (semacam pop mie) tapi airnya gak panas, dst dst.

Baca juga post gue yang lainnya tentang Thailand,
Pasar Chatuchak
Dari hotel kami pesan GrabCar ke Chatuchak. Padahal hotel kami dekat dengan stasiun dan halte lho. LOL.
Gue terkesan bukan karena harganya murah atau barang-barangnya lucu-lucu atau lainnya. Gue bahkan gak beli sama sekali di sini walaupun yang lain udah borong banyak barang untuk oleh-oleh. Gue terkesan karena tempat ini karena makanannya yang beragam. Happy tummy!
Siam Niramit
Sorenya kami menonton teatrikal Niam Siramit. Kami bertemu dengan teman lama di pasar dan ngobrol sebentar sambil makan siang. Kemudian kami diajak naik LRT (atau MRT?). Pengalaman begini nih yang gue cari, naik kendaraan umum, alih-alih naik taksi/taksi online. Sayangnya dia tidak ikut masuk ke dalam, katanya sudah ada janji.
Acaranya baru dimulai sekitar pukul 5 sore dengan tempat outdoor. Kemudian baru pindah ke dalam ruangan (indoor) mulai pukul 6.30 malam, kalau gak salah. Yang jelas sekitar pukul 8 malam kami baru keluar ruangan dan langsung menuju hotel dengan GrabCar.
Wat Arun & Asiatique Riverfront
Gue lupa kemana aja, yang jelas bukan ke Wat Arun aja. Ada juga ke reclining buddha (Wat Po?). Sorenya kami ke Asiatique Riverfront dengan menggunakan kapal yang menyusuri sungai Chao Praya. Sayangnya kondisinya hujan jadi kami kurang bisa menjelajah.
Intinya sih di tempat candi-candi kami foto-foto. Di Asiatique, kami cari oleh-oleh (lagi). Pulangnya kami naik bus (yeay!) karena kalau naik taksol pasti mahalnya minta ampun. Uniknya kami menunggu bus yang sudah tidak beroperasi lagi kalau malam. Haha. Rute bus tersebut langsung dari Asiatique ke hotel. Kemudian kami akhirnya naik bus dengan rute transit.

Khao Yai National Park
Kami ke tempat ini karena ada paket wisata proses produksi kelolaan anggur (winery). Salah satu fasilitasnya yakni dapat free 3 gelas wine atau 1 gelas jus anggur. Worth it? Nope. Menurut gue sih.
Perjalanan ke Thailand kemarin kurang terlalu berkesan. Entah kenapa. Apakah gue akan balik kesana? I don’t think so in near future. Kecuali ada rejeki kesana. Misalnya dibayarin gratis atau ada keperluan kerjaan di sana. Kan semisal aja. Haha.
Eh iya, untuk yang nanya harga atau tarif masing-masing tempat wisata, mohon maaf sebesar-besarnya. Gue waktu itu kurang rajin untuk catat setiap pengeluaran. I regret it anyway for not knowing complete detail of the expense.