Mengubah Karakter Bangsa

Ini salah satu topik yang menarik. Jika kita berbicara tentang perubahan karakter masyarakat, hal tersebut bisa dimulai dari perubahan diri kita sendiri, role model, komunitas, dan norma sosial.

 

Diri Sendiri

“Ikan laut tidak akan terasa asin walaupun hidup di air asin”, itu kata peribahasa. Ada juga yang lain, “Sebuah uang kertas lima puluh ribuan tidak akan berubah nilainya walaupun ia diinjak, diremas, maupun terkena kotoran sekalipun”. Artinya jika kita punya karakter baik yang kuat, maka seharusnya kita tetap akan memiliki karakter yang baik walaupun kita hidup di masyarakat dengan karakter seburuk apapun.

Akan tetapi hal itu tentu tidak mudah sebab kita juga hidup dalam sebuah masyarakat yang sudah mempunyai karakter tersendiri. Ada juga peribahasa, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.  Artinya jika ada karakter kita yang bertentangan dengan karakter masyarakat, tidak serta merta kita memaksakan keduanya disandingkan. Kita juga harus mampu menyesuaikan diri agar tetap dapat berbaur dengan masyarakat di dalamnya. Di situ konsistensi karakter individu diuji.

Jika karakter yang kita miliki tidak cukup kuat maka bisa jadi kita akan ikut terlarut dalam kebiasaan masyarakat setempat lalu menganggap kebiasaan tersebut lumrah untuk dilakukan, baik kebiasaan yang baik maupun kebiasaan buruk.

Role Model

Langkah lain yang cukup ampuh untuk mengubah karakter masyarakat yakni memiliki role model. Ia dapat diandalkan sebagai agent of change dengan memiliki tingkat pengaruh yang tinggi (high influence). Akan tetapi pertanyaannya sekarang, sebesar apakah pengaruh role model yang dibutuhkan agar bisa mengubah karakter bangsa?

Photo by AMYunus

Komunitas

Bisa juga dengan membentuk komunitas. Saya belum riset tetapi saya percaya bahwa pengaruh komunitas itu lebih besar daripada individu. Dewasa ini sudah banyak sekali komunitas yang bersifat positif seperti StartUpLokal yang mendorong terbentuknya karakter entrepreneur di Indonesia. Ada juga Indonesian Future Leader yang mengajak generasi muda aktif dan peduli terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa.

Komunitas-komunitas tersebut dibentuk oleh individu-individu yang memiliki visi misi yang sama seperti membuat Indonesia jadi lebih baik.

Normal Sosial

Baik individu role model atau sebuah gerakan, keduanya memiliki peranan penting untuk membangun apa yang dianggap masyarakat sebagai norma sosial. Menurut saya, norma sosial ini merupakan poin penting yang harus dijadikan sebagai fokus utama dalam pengubahan karakter bangsa. Sebab norma hukum saja tidak akan cukup untuk membentuk karakter masyarakat.

Bayangkan saja ketika ada orang yang buang sampah sembarangan, kita tidak perlu ada polisi sampah yang akan memberi denda, tapi ada saja orang yang akan menegur bahwa perbuatan tersebut tidak baik dilakukan. Orang tersebut bisa siapa saja, tak peduli ia seorang role model atau tidak. Yang perlu ia lakukan hanya berkata, `Hey, buang di tempat sampah dong` atau `Hey, bikin banjir aja lo` atau kalimat sejenis lainnya. Teguran tersebut tidak harus dikatakan dengan nada galak, bisa juga disampaikan dengan nada bercanda, namun membuat pelakunya jera.

Norma sosial itu perlu diciptakan, disadari, dan digerakkan oleh masing-masing individu. Tidak akan berpengaruh besar jika norma sosial tersebut hanya disadari oleh satu orang saja. Iya, norma sosial yang baik, ia sedang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Sebenarnya normal sosial itu sudah ada dalam tengah masyarakat, hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana membedakan norma yang perlu dipertahankan dan yang perlu diperbaiki? Dengan menyingkirkan jauh-jauh ego dan mendengar kata hati. Di situlah nilai-nilai murni yang pantas menjadi norma sosial dan seharusnya dijunjung. Misalnya membuang sampah sembarangan itu biasanya lebih didorong oleh rasa malas. Dengan menyingkirkan ego kemalasan itu, sampah tentu akan dibuang di tempat yang benar.

Disclosure 1: Post ini ditulis sebagai respon sebuah blogpost oleh Muhammad Ilman Akbar. Pengennya sih dikasih di kolom komentar, tapi kok rasanya terlalu panjang. Akhirnya saya post respon saya di blog pribadi saja.

Disclosure 2: Post ini merupakan draft post sejak Agustus 2011

2 respons untuk ‘Mengubah Karakter Bangsa

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.