Perihal Konsisten

Saat itu saya menghadiri salah satu acara kaderisasi organisasi yang saya ikuti. Ada teman saya bertanya pada narasumber tentang apa dan bagaimana cara konsisten. Kemudian dengan mengangumkan sang narasumber menjawab,
Konsisten itu diumpamakan sebagai 3 hal yakni air, bayi, dan maraton.

Filosofi air

berkata bahwa bagaimanapun ia dibendung ketika ia menuruni bukit untuk menuju ke laut (tujuan akhir) ia akan berusaha mencari celah sesempit apapun. Ketika dibendung, ia akan lewat kanan bendungan. Ketika sisi kanan dibendung, ia akan lewat kiri. Ketika sisi kanan dan kiri dibendung, maka ia akan lewat bawah. Ketika sisi kiri, kanan, dan bawah dibendung, ia akan menumpuk dan akhirnya lewat atas sebagai jalan kelolosannya. Jika semua sisi dibendung, ia akan menumpuk hingga bendungannya itu tak kuat menahan beba air yang bertambah banyak. Kau tahu? air akhirnya bisa tiba di laut.

Filosofi bayi

berkata bahwa ia tidak akan berhenti belajar. Ketika pertama kali ia bisa terlentang, ia akan belajar untuk tekurap. Kemudian ia akan belajar bediri tegap, kemudian berjalan, hingga berlari. Ia tidak akan berhenti belajar walaupun berkali-kali jatuh dan gagal. Itulah mengapa kebanyakan manusia normal saat ini bisa berdiri tegap, karena bayangkan saya jika bayi tersebut menyerah, maka sampai besar pun ia tidak akan pernah bisa berdiri apalagi berlari.

Ilustration
image by: costaspi

Filosofi maraton

berkata bahwa saat seorang pelari maraton berlari, ia akan mengambil ritme langkah dan ritme nafas yang teratur. Tak seperti seorang sprinter, ia mengambil langkah yang cepat pada awal lomba dimulai. Ritme langkah dan ritme nafas yang diambil sangat berbeda dengan seorang pelari maraton. Karena jika seorang pelari maraton demikian, maka dipastikan ia tidak bisa maksimal atau bahkan tidak sampai pada garis finish. Seorang pelari maraton juga berpikir tenang saat ia mengalami masalah tertentu, seperti saat didahului peserta lomba lainnya. Karena ia pasti sudah memiliki strategi dan perkiraan berapa lama ia tiba pada titik kilometer tertentu. Dan pada titik kilometer tertentu itulah, ia akan mendahului lagi peserta yang mendahuluinya tadi, dan seterusnya.
Narasumber bernama Bang Arsalsjah, seorang lulusan sastra arab yang pernah menjadikan topik skripsinya diuji oleh seorang dosen filasafat UI yang terkenal killer. hehe.

Satu respons untuk “Perihal Konsisten

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.