Biografi Elon Musk

Buku ini ditulis oleh Ashlee Vance pada tahun 2015 dan menjadi salah satu buku paling laris versi New York Times. Sebelum diterbitkan, buku ini telah direview dan mendapat persetujuan Elon Musk.

Taken from Goodreads

Menulis biografi seorang Elon Musk tidaklah mudah, diperlukan perjuangan yang berat dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Penolakan yang awalnya dilakukan oleh Elon Musk pun mengharuskan Ashlee Vance untuk mencari narasumber terdekat Elon. Pun usaha tersebut diwarnai dengan beberapa penolakan. Namun perjuangan tersebut akhirnya sempat mendapat perhatian Elon Musk dan ia mengundang Ashlee Vance untuk makan malam bersama. Menariknya, Ashlee Vance sempat ditanya oleh Elon Musk pada akhir sesi pembicaraan mereka, “Apa menurutmu aku gila?”.

Menurut saya sendiri yang mengenal sepak terjang Elon Musk melalui media sosial dan internet, Elon Musk memang layak untuk dinobatkan sebagai Tony Stark sang Iron Man dalam dunia nyata. Bagaimana tidak, saat ini Elon Musk merupakan salah satu figur yang memimpin perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk yang futuristik namun sekaligus sangat berisiko di saat yang sama. Banyak orang yang meragukan bahwa perusahaan-perusahaannya akan berhasil, bahkan ia sempat disebut sebagai pembual ulung yang hanya ingin mendapatkan banyak uang dengan mengajukan berbagai pendanaan.

Saya pernah menulis post tentang Elon Musk namun saya pikir figur ini sangat layak saya tulis lagi untuk mengungkapkan rasa kagum saya yang teramat sangat.

Saat ini perusahaan yang dalam pimpinan Elon Musk antara lain,

– SpaceX, sebuah perusahaan transportasi luar angkasa. Yang membuat perusahaan ini unik yakni biasanya perusahaan semacam ini mendapatkan pembiayaan dari pemerintah. Lain halnya dengan SpaceX, perusahaan ini bersifat swasta (private held company). Pastinya biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit dan berkali-kali percobaan dibutuhkan sebelum peluncuran roket akhirnya berhasil dilakukan. Uniknya lagi, sebagian dari roket ini akan mendarat kembali ke bumi dan bisa digunakan untuk peluncuran roket selanjutnya, berbeda dengan roket lainnya yang menjadi sampah angkasa. Wow. Baru-baru ini, peluncuran roket Falcon 9 telah membuat heboh warga Amerika dan sempat dikira sebagai pesawat UFO.

SpaceX ini membuka beberapa kemungkinan peluang lain yakni meluncurkan satelit dalam orbit rendah yang bisa digunakan sebagai pemancar telekomunikasi berkecepatan tinggi. Saat ini jaringan telekomunikasi yang didirikan melalui kabel fiber optik cukup terbatas pada daerah tertentu dan satelit orbit rendah ini menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu SpaceX juga bisa menyediakan moda transportasi yang mampu mengantarkan penumpang ke daerah bumi manapun dalam waktu kurang dari satu jam.

– Tesla, sebuah perusahaan mobil listrik yang seluruh motornya ditenagai oleh energi listrik. Uniknya mobil ini mampu mencapai kecepatan 100 km per jam dalam kurun waktu 2,5 detik saja. Bahkan baru-baru ini diluncurkan Roadster versi 2 yang mampu mencapai kecepatan 100 km per jam dalam kurun waktu 1,9 detik. Sejauh ini telah diluncurkan mobil Tesla model S, model X, dan model 3. Tak hanya mobil, Tesla juga meluncurkan moda transportasi Truk. Dan kesemuanya dilengkapi fitur autonomous driving (swakendara). Pemilik kendaraan tidak perlu khawatir terkait pengisian ulang baterai sebab telah disediakan jaringan supercharger yang dikelola oleh Tesla dan dapat dimanfaatkan oleh pemilik mobil Tesla tanpa pungutan biaya sepeser pun alias gratis. Jaringan supercharger pun tidak main-main, saat ini sudah tersebar di sebagian besar kota di Amerika, Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

Selain moda transportasi, Tesla telah mengakuisisi SolarCity pada tahun 2016 lalu. Perusahaan ini menyediakan panel surya dan baterai raksasa sebagai tempat penyimpanan energi hasil produksi dari panel surya. SolarCity juga menyediakan panel surya yang terlihat seperti genteng biasa. SolarCity baru-baru ini telah mengumumkan bahwa Gigafactory telah selesai dibangun dan digunakan untuk memproduksi baterai sendiri. Dengan adanya Gigafactory ini, persediaan baterai dapat memenuhi kebutuhan produksi Tesla dan memakan biaya yang jauh lebih murah dibanding sebelumnya.

– Hyperloop, sebuah moda transportasi yang mirip dengan maglev namun lebih cepat 2-3 kali lipat (1080 km per jam) atau 10-15 kali lebih cepat dari kereta biasa. Ia bergerak dalam ruangan yang hampir hampa dan digerakkan oleh motor magnet. Detailnya bisa dilihat di website atau videonya.

Saat ini statusnya masih dalam tahap percobaan dan layanan belum dapat dinikmati oleh publik.

– Boring, sebuah perusahaan yang menyediakan moda transportasi antar kota melalui bawah tanah. Ide ini muncul saat Elon Musk terjebak macet dan ia berpikir perjalanan akan lebih cepat dilakukan jika dilakukan lewat bawah tanah. Dan ia benar-benar mendirikan perusahaan tersebut dan mulai melakukan pengeboran tersebut. Uniknya perusahaan ini dianggapnya sebagai hobi saja.

– OpenAI dan Neuralink. Perusahaan ini juga diperlakukan sebagai hobi saja. Namun perkembangan perusahaan ini cukup mengejutkan setelah membuat sebuah bot AI yang mampu mengalahkan pemain DOTA 2 kelas atas. Jika dibandingkan dengan permainan catur atau Go, kemungkinan kejadian pada DOTA 2 memang lebih bervariasi.

Sudah cukup terkesan? Tonton video interviewnya di TED.

Kembali ke buku, banyak hal yang saya ketahui tentang lika liku kehidupan Elon Musk dan berbagai usaha yang pernah ia jalani. Perusahaan yang dulu ia dirikan yakni Zip2 yang kemudian dibeli oleh Compaq senilai 307 juta dolar dan Elon Musk pun mengantongi 22 juta dolar. Kemudian Elon Musk mengelola perusahaan X.com yang singkat ceritanya berubah nama menjadi Paypal dan diakuisisi oleh eBay sejumlah 1,5 triliun dolar. Dari proses akuisisi tersebut, Elon Musk mendapatkan 165 juta dolar. Uang tersebut kemudian dia investasikan untuk mendirikan perusahaan SpaceX, Tesla, dan SolarCity.

Kehidupan sosial dan politik selama Elon Musk mengelola perusahaan sungguh tidak mulus. Banyak intrik politik yang ingin menyingkirkan Elon Musk dari posisi eksekutif. Juga kehidupan romansanya dengan Justine Wilson dan talulah Riley yang keduanya berakhir dengan perceraian.

Momen paling membuat Elon Musk tertekan yakni kegagalan peluncuran Falcon 9 yang hanya memiliki 2-3 kesempatan lagi sebelum kehabisan dana untuk peluncuran selanjutnya. Tak hanya Elon Musk, karyawannya pun lelah dan putus asa. Mereka yakin telah melakukan perhitungan dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan kegagalan peluncuran sebelumnya.

Di saat-saat tersebut, Elon Musk bilang kepada karyawannya, “Hei, kita pasti bisa melakukannya. Semuanya akan baik-baik saja. Tidak perlu panik”. Tiba-tiba semuanya menjadi tenang seolah mendapatkan energi dan harapan mereka kembali. Kemudian mereka pun fokus untuk menyelesaikan isu yang saat itu terjadi dan berusaha agar tidak terjadi lagi dalam peluncuran selanjutnya.

Peluncuran Falcon 9 yang keempat berhasil dengan gemilang dan semuanya pun menangis haru. Kimbal Musk mengatakan bahwa hal tersebut merupakan peristiwa paling emosional yang pernah dialaminya. Musk keluar dari Control Room kemudian turun ke Factory Floor. “Well, that was freaking awesome”.

Etos kerja Elon Musk yang amat tidak manusiawi juga bisa dibilang sebagian besar mendorong keberhasilan peluncuran Falcon yang membuka gerbang harapan menuju jalan yang lebih cerah bagi perusahaan dan segenap investor. Bayangkan saja ia mendedikasikan 80-100 jam untuk bekerja mengelola perusahaan-perusahaannya tersebut.

I think maybe even another five or ten–how much time does a woman want a week? Maybe ten hours? That’s the kind of minimum? I don’t know

Diceritakan bahwa Elon Musk dulunya dikenal sebagai kutu buku. Ia bisa menghabiskan 10 jam untuk membaca buku dan saat akhir pekan ia bisa menyelesaikan dua buku. Saking candunya Elon Musk terhadap buku, ia sempat tidak menemukan buku yang belum ia baca. Ia bahkan pernah meyakinkan petugas perpustakaan untuk membeli buku baru untuk dia baca.

Elon Musk sangat fokus dalam memikirkan sesuatu hingga dulunya ia dianggap sebagai anak aneh yang memiliki dunianya sendiri. Pandangannya seolah kosong saat diajak bicara. Orang tuanya sempat khawatir dan membawanya ke dokter untuk diperiksa. Sayangnya tidak ada perubahan. Diakui oleh orang tuanya bahwa kebiasaan tersebut masih ada namun orang tuanya saat ini tidak perlu khawatir lagi sebab dalam anggapan mereka Elon sedang berpikir tentang desain roket atau semacamnya.

Ujian matematika Elon Musk selalu cemerlang dan dia memiliki ingatan yang tajam. Alasan kenapa Elon Musk tidak memiliki nilai cemerlang dalam mata pelajaran yang lainnya hanya karena ia tidak tertarik dalam mata pelajaran tersebut. Pernah saat kelas 4 atau kelas 5, ia sempat tidak lulus ujian. Kemudian ibunya memberitahu bahwa ia tidak akan dinaikkan kelasnya jika tidak lulus. Pada kesempatan ujian selanjutnya, nilainya paling cemerlang di kelasnya.

Bekerja di bawah pimpinan Elon Musk sangatlah menantang dan sering di bawah tekanan deadline yang sangat teramat optimis. Menurut stafnya, dalam pikiran Elon Musk segala sesuatu dapat dilakukan kurang dari satu jam. Jika Elon Musk bilang bahwa pekerjaan tersebut bisa dilakukan dalam waktu satu jam maka stafnya memperkirakan pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu satu atau dua hari. Jika Elon Musik bilang bahwa pekerjaan tersebut bisa dilakukan dalam waktu satu hari maka stafnya menganggap bahwa normalnya pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dalam waktu satu atau dua minggu.

Konsep managerial yang dimiliki oleh Elon Musk tidaklah biasa. Jika biasanya para bos menentukan daedline untuk pekerjaan tersebut, Elon Musk memberikan tanggung jawab tersebut kepada karyawannya. Alih-alih mengatakan, “Pekerjaan ini harus selesai Jumat ini”, Elon Musk bertanya, “Pekerjaan ini perlu selesai Jumat ini. Apakah kamu bisa melakukannya?”. Karyawannya akan bekerja keras bukan karena perintah Elon tetapi mereka akan bekerja keras untuk mereka sendiri.

Elon pernah menghampiri karyawannya kemudian bertanya berbagai hal terkait apa yang dilakukan olehnya. Sepintas, karyawan tersebut mengira bahwa ia sedang diuji oleh Elon Musk apakah ia paham dengan apa yang ia lakukan. Namun lama-lama ia pun menyadari bahwa Elon Musk sedang belajar darinya. Ia akan bertanya mendetail hingga ia tahu 90% apa yang karyawannya ketahui.

Setelah bertahun-tahun fokus bekerja, Elon Musk akhirnya mengambil cutinya selama 2 minggu dengan bepergian ke Brazil dan Afrika Selatan. Sekembalinya ke California ia mengalami sakit dan didiagnosa oleh dokter bahwa ia terjangkit malaria dan tidak bisa disembuhkan dan bisa membuatnya meninggal. Tidak disangka ada seorang lelaki yang seing menangani penyakit malaria datang berkunjung ke Elon Musk dan memeriksa darahnya. Kemudian ia pun memberikan obat dosis maksimum antibiotik. Dokternya bilang bahwa jika penyakitnya baru ditangani sehari setelahnya, kemungkinan obat tersebut tidak lagi bekerja. Itulah momen Elon Musk hampir meninggal dan memberinya pelajaran: berlibur dapat membunuhmu.

Elon Musk sangat tidak suka basa basi. Pernah ada peristiwa seorang sales mengajak meeting dan saat meeting dimulai, Elon Musk bertanya alasan rapat diselenggarakan. Sales tersebut menjawab, “Untuk menjalin hubungan yang baik”. Elon Musk pun menjawab, “Oh oke, senang bertemu Anda”, dalam kata lain, “Segeralah pergi dari kantor ini!”. Perjalanan empat jam yang dilakukan oleh sales ini hanya berakhir dengan dua menit meeting saja.

If the rules are such that you can’t make progress, then you have to fight the rule. There is fundamental problem with regulators. If regulator agree to change the rule and something bad happens, they could easily lose their career. Whereas if they change a rule and something good happens, they don’t get even a reward. So it’s very asymmetric. It’s then very easy to understand why regulators resist changing the rules.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.