Jenius, bank pilihan gue (2020)

Gue termasuk orang yang cukup awal dikenalkan dengan bank. Kondisi gue merantau saat kuliah dan tiap bulan gue menerima transferan masuk dana beasiswa untuk kebutuhan bulanan. Ya, itulah rekening pertama gue.

Dulu gue pake rekening bank ya cuma terima uang trus ambil uang di ATM untuk kebutuhan bulanan. Ya sesekali setor uang hasil kerja sampingan. Atau palingan ya buat bayar kuliah dari rekening langsung. Sebut merk ya, rekening bank CIMB Niaga.

Rekening kedua gue, Mandiri, dibuat setelah gue mendapatkan dana hibah sebuah kompetisi. Rekening ketiga gue, BCA, dibuat pas gue kerja karena gue melihat EDC-nya dipake banyak merchant. Ya sebenernya bisa sih pake kartu debit bank 1 dan bank 2 tapi seringnya merchant menambahkan 3% dari jumlah yang mau dibayar. Harusnya praktik ini memang tidak diperbolehkan oleh regulator karena seharusnya ditanggung oleh merchant. Tapi ya apa mau dikata, itulah yang terjadi di lapangan.

Rekening keempat gue, Jenius, jujur gue ga begitu ngikutin sih hype bank digital ini di awal-awal peluncuran. Gue baru buka itu tahun 2019. Kenapa? Ya sekadar iseng coba aja dan mau ganti payroll dari bank 1. Eh kok ya ternyata fiturnya menarik banget.

Akhirnya gue tinggalin bank 1 sebagai rekening payroll. Gue cuma sisain rekening on account buat gratis transfer. Bank 2, gue tutup rekeningnya, karena sekarang sudah bisa top up e-money lewat channel lain misalnya e-commerce. Nah sebenernya ada lagi nih bank kelima, DBS, gue iseng coba aja, dan ternyata fiturnya tetep belum bisa bikin gue berpaling dari Jenius. Maaf ya DBS, saldonya masih 0. Ada lagi sih yang mau gue coba, TMRW, cuman gue masih ragu buat buka.

Fitur Jenius Favorit

Apa aja sih fitur favorit di Jenius yang bikin gue ninggalin bank lama dan ga mau berpaling ke bank lain,

  • Gratis transfer, tarik tunai, top up e-wallet
  • Dream saver
  • Pay by QR
  • Feesible
  • Moneytory

Gratis transfer, tarik tunai, top up e-wallet

Fitur ini paling sering gue pake sehari-hari. Apalagi gratis transfer ya, gue bisa transfer ke bank manapun, termasuk top up saldo ShopeePay, tanpa biaya sama sekali. Tarik tunai di ATM manapun juga ga perlu mikir kudu ke ATM apa lokasi mana, pilih aja ATM terdekat, ga peduli ATM bank apa juga.

Fitur ini sebenernya ada juga di bank CIMB Niaga dan kayaknya DBS. Tentunya juga dengan syarat dan ketentuan berlaku ya. Kalau di bank CIMB Niaga, pake on account dan minimal saldo mengendap rata rata minimal 1 juta rupiah. Kalau DBS, kurang tau nih. Nah kalau Jenius, ada kuota berdasarkan level berdasarkan dana mengendap, jadi kalau dananya minimal 10 juta rupiah, dapat fasilitas 25x gratis transfer dan 25x gratis tarik tunai. Kalau dananya minimal 1 juta rupiah, dapat fasilitas 15x gratis transfer dan 5x gratis tarik tunai.

Nah top up e-wallet semacam GOPAY dan OVO itu bisa gratis dengan memotong kuota gratis transfer.

Dream saver

Ini mirip sih kayak tabungan berjangka biasa, cuman nominal targetnya suka-suka nasabah, nabung per bulan boleh, per minggu boleh, per hari juga boleh. Nabung berapa nya juga suka-suka nasabah. Tentuin aja targetnya berapa, nabungnya pake periode yang mana, dan nabung berapa per periode, bakal dikasih tau target bakal tercapai kapan. Kalau mau waktu targetnya fix nih, bisa juga, bakal dibantu hitung berapa duit yang kudu ditabung agar target bisa tercapai sesuai waktu yang ditentukan.

Nah gue suka nabung per hari dan per minggu. Fleksibel banget, tinggal bikin lewat aplikasi, ga perlu ke cabang, mau batalin pun gampang, tinggal urus lewat aplikasi. Fitur ini yang ga dimiliki oleh bank manapun dan bikin gue nempel kayak prangko. Mungkin ya kalau misal bank lain ada fitur begini, gue bakal mikir mikir untuk pindah dari Jenius.

Gue agak kecewa sih sekarang malah dibatesin jadi maksimal 5 aja, sebelumnya bisa sampe 10 item. Plis Jenius, kalau misalnya product owner ada baca blog ini, banyakin lagi dong kuota dream saver nya.

Pay by QR

Fitur ini juga sebenernya mulai marak diterapkan bank lain tapi dengan adanya fitur ini di Jenius, bikin gue makin nempel kayak prangko. Paling engga, pikiran untuk beralih itu hilang karena fitur ini ada. Coba ya kalau fitur ini engga ada, mungkin gue bakal pake bank lain untuk transaksi, ketimbang pake Jenius.

Kenapa sih fitur ini killer banget sampai bisa bikin gue mikir untuk beralih dari Jenius kalau dia ngga punya fitur pay by QR? Dengan Pay by QR ini, nasabah bisa bayar ke merchant secara nontunai tanpa perlu kartu debit, cukup pakai aplikasi.

Kalau misalnya nih, biasanya kan transaksi nontunai di merchant pakai kartu debit yang digesek atau ditancapkan ke EDC ya. Biasanya kita perlu mantengin ada EDC apa ya di merchant, ada ga ya EDC dari bank yang kita punya. Nah dengan Pay by QR ini, menggantikan fungsi EDC itu, merchant cukup punya gambar QR untuk menerima transaksi. Dengan catatan QR yang dimaksud merupakan QR standar nasional ya, alias QRIS.

Saat ini sih tanpa dikenakan biaya ya untuk transaksi ini dan menurut gue sih harusnya bakal seterusnya tanpa biaya ya. But who knows, later in the future.

Feesible

Gue pernah nulis ini di post terpisah karena waktu itu kontroversial banget. Hahaha. Intinya sih feesible ini merupakan fitur yang belum pernah ada di bank manapun di Indonesia.

Kenapa sih gue setuju kalau ini dbilang sebagai fitur dan bukan disebut sebagai bahasa halusnya biaya admin? Karena Jenius hanya mengenakan 1 biaya terpusat atau terpadu pada 1 pemilik rekening yang bisa memiliki lebih dari 1 rekening di Jenius. Bukan dikenakan pada setiap rekening yang lazim diterapkan bank lainnya.

Sebagai informasi saja, Jenius memungkinkan orang untuk memiliki 14 rekening dalam 1 aplikasi.

  1. Active balance
  2. Kartu e-card
  3. Kartu x-card 1
  4. Kartu x-card 2
  5. Kartu x-card 2
  6. Flexi saver 1
  7. Flexi saver 2
  8. Flexi saver 3
  9. Dream saver 1
  10. Dream saver 2
  11. Dream saver 3
  12. Dream saver 4
  13. Dream saver 5
  14. Maxi saver (eh ini dibatesin ga sih?)

Banyak ga? Banyak banget. Ya itu, feesible ini kontroversial. Bagi Jenius super user, yang memanfaatkan semua fasilitas Jenius, sih ga masalah dikenakan 10 ribu rupiah per bulan. Tapi kalau nasabah yang pakai Jenius buat penampungan uang aja kayak gue pas kuliah ya bakal mikir sih.

Moneytory

Sebenernya bukan fitur yang gue sering pake sih. Karena banyak juga transaksi yang dilakukan offline atau secara tunai. Biasanya sih transaksi di bawah 50 ribu rupiah. Jadi fitur ini oke aja. Nice to have and I think it is not a big deal for customer to switch over.


Waw, gue ngoceh lebih dari 1000 kata di blogpost ini. Ada sih kritik buat Jenius, gue berharap aplikasi bakal dirombak total untuk memperbaiki customer experience, yang lemottttt pake bangettttt. I won’t recommend it to all people but if you are interested to open an account after reading this blog, make sure you input my referral code.

Masukin aja kode referral Jenius gue, $amyunus, pas buka rekening. I don’t know the prize yet now but I think just let them know.

Credit Image : jenius.com

Satu respons untuk “Jenius, bank pilihan gue (2020)

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.